NewsIndonesia - Pada pelaksanaan Festival Budaya Nusantara Ke-2 yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Tenggarong berkesempatan turut serta mengisi kegiatan tersebut dengan menampilkan tarian jepen begurau yang dibawakan oleh warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II A Tenggarong, Selasa (9/7).
Agus Dwirijanto Kepala Lapas Kelas II A Tenggarong mengungkapkan bahwa keikutsertaan WBP dalam pegelaran seni yang dulunya bernama Tenggarong International Folk Arts Festival (TIFAF) bukanlah kali pertama.
"Pada tahun 2023 WBP juga mengikuti kegiatan ini dengan menampilkan tarian yang berbeda dengan tahun ini dan ini adalah kebanggaan bagi kami karena pembinaan di Lapas Tenggarong berjalan dengan baik". Ungkapnya
Kegiatan yang mengambil tema "Kukar Berbudaya Nusantara Jaya" berlangsung sejak tanggal 8 Juli sampai dengan 13 Juli 2024 yang di ikuti oleh 5 Provinsi ,13 Kabupaten, 30 kecamatan dan 30 kelompok seni.
Agus Dwirijanto menambahkan bahwa keikutsertaan WBP dalam festival budaya ini melalui proses sidang tim pengamat pemasyarakatan (TPP) yang bertujuan memberikan pertimbangan secara legal serta memperhatikan aspek-aspek lainnya dalam pembinaan terhadap WBP.
"Jadi WBP yang ikut serta dalam festival ini tidak serta merta keluar dari dalam lapas begitu saja". Imbuhnya
Dan setiap pengeluaran WBP dari dalam lapas wajib dengan pengawalan petugas sesuai SOP yang ditetapkan.
Tarian jepen begurau memiliki arti muda dan Kebebasan, tarian ini memberikan gambaran sekelompok pemuda yang telah sekian lama tidak bertemu dan Dengan perjumpaan itu pula para pemuda saling bercengkrama, bercerita, bersenda gurau dalam sebuah gerak tarian.
- Lapas Tenggarong
0 Komentar