NewsIndonesia — Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Martapura, Peristiwa Br Sembiring, turut hadir dan ambil bagian dalam penyambutan rombongan Tim Kedeputian I Kantor Staf Presiden Republik Indonesia (KSP RI) yang melaksanakan kunjungan kerja di Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Selasa (1/7).
Rombongan Tim KSP RI terdiri atas Dr. Muhammad Rullyandi (Tenaga Ahli Utama/Eselon I), Feri Kusuma dan Mastiur Pharmata (Tenaga Ahli Madya/Eselon II), Dina Rifqiana (Tenaga Ahli Muda/Eselon III), dan Maria Chris Lievonne (Tenaga Terampil/Eselon III). Para tamu disambut dengan pengalungan syal sasirangan, pemakaian laung, serta pertunjukan tarian tradisional Baksa Kembang yang ditampilkan oleh petugas dari Lapas Karang Intan.
Penyambutan ini turut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalimantan Selatan, Mulyadi, didampingi oleh Kalapas Narkotika Karang Intan, Edi Mulyono. Serta turut hadir pula jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Banjar, Kakanwil Ditjen Imigrasi Yan Wely Wiguna, Kepala Unit Pelaksanata Teknis Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Kalimantan Selatan Se Banjar Raya, serta unsur mitra instansi lainnya seperti Kapolsek Karang Intan, Kepala BNNK Banjarbaru, Camat Karang Intan, Pengadilan Agama, Pengadilan Negeri, hingga Danramil setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Kalapas Perempuan Martapura, Peristiwa Br Sembiring menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan Staf Kepresidenan terhadap pembinaan di lingkungan pemasyarakatan, khususnya dalam hal penanganan warga binaan kasus narkotika.
“Kami menyampaikan terima kasih atas kunjungan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah pusat terhadap proses pembinaan dan pemulihan narapidana. Kehadiran Staf Kepresidenan memberikan motivasi dan semangat bagi jajaran pemasyarakatan untuk terus berinovasi dalam pelaksanaan tugas,” ujar Kalapas.
Kalapas berharap dukungan seperti ini dapat terus berlanjut, sehingga program-program pembinaan dan reintegrasi sosial bagi warga binaan dapat berjalan lebih optimal di seluruh UPT Pemasyarakatan, khususnya di Kalimantan Selatan.